My Facebook

Rabu, 13 Oktober 2010

Taylor Swift - White Horse


Say you're sorry, that face of an angel

Comes out just when you need it to

As I paced back and forth all this time

Cause I honestly believed in you



Holding on, the days drag on

Stupid girl, I should have known

I should have known



I'm not a princess, this ain't a fairy tale

I'm not the one you'll sweep off her feet

Lead her up the stairwell



This ain't Hollywood, this is a small town

I was a dreamer before you went and let me down

Now it's too late for you and your white horse, to come around



Baby I was naive, got lost in your eyes

And never really had a chance

I had so many dreams about you and me

Happy endings, now I know



I'm not a princess, this ain't a fairy tale

I'm not the one you'll sweep off her feet

Lead her up the stairwell



This ain't Hollywood, this is a small town

I was a dreamer before you went and let me down

Now it's too late for you and your white horse, to come around



And there you are on your knees

Begging for forgiveness, begging for me

Just like I always wanted but I'm so sorry



Cause I'm not your princess, this ain't a fairytale

I'm gonna find someone someday who might actually treat me well

This is a big world, that was a small town

There in my rearview mirror disappearing now



And its too late for you and your white horse

Now its too late for you and your white horse, to catch me now



Oh, whoa, whoa, whoa

Try and catch me now

Oh, it's too late to catch me now
 
 
 
 

Selasa, 12 Oktober 2010

Kumpulan Majas


MAJAS PERBANDINGAN
Ø Alegori
Alegori adalah majas yang menjelaskan maksud tanpa secara harafiah. Umumnya alegori merujuk kepada penggunaan retorika, namun alegori tidak harus ditunjukkan melalui bahasa, misalnya alegori dalam lukisan atau pahatan.
Contoh:
Perjalanan hidup manusia seperti sungai yang mengalir menyusuri tebing-tebing, yang kadang-kadang sulit ditebak kedalamannya, yang rela menerima segala sampah, dan yang pada akhirnya berhenti ketika bertemu dengan laut.

Ø Alusio
Majas perbandingan yang menggunakan berbagai kata kiasan, peribahasa yang sudah lazim didengar semua orang.
Contoh penggunaan :
Sudah dua hari ia tidak terlihat batang hidungnya.
Penjelasan :
Kata 'Batang hidung' dalam kalimat diatas sudah lazim didengar orang dan diketahui artinya, yang mana 'Batang hidung' berarti " Sosok seseorang ". Kalimat diatas berarti : Sudah dua hari ia tidak terlihat sosoknya ( bersembunyi )

Ø Simile
adalah salah satu majas dalam Bahasa Indonesia. Simile adalah majas yang mengungkapkan ungkapan secara tidak langsung. Contoh:
Engkau yang kusayangi buku

Ø personifikasi
adalah gaya bahasa yang membuat banda mati seolah-olah hidup memiliki sifat-sifat manusia. Contoh :
- Kereta api tua itu meraung-raung di tengah kesunyian malam jumat pahing.
- awan menari-nari di angkasa
Ø Metafora
Majas metafora adalah gabungan dua hal yang berbeda membentuk suatu pengertian yang baru. Contoh : raja siang, kambing hitam, dll.
Ø Hiperbola
Adalah gaya bahasa yang memberikan pernyataan yang berlebih-lebihan.
Contoh : Kita berjuang sampai titik darah penghabisan
Ø Tropen
Adalah gaya bahasa yang menggunakan kiasan dengan kata atau istilah lain terhadap pekerjaan yang dilakukan seseorang.
Contoh : Untuk menghilangkan keruwetan pikirannya, ia menyelam diri di antara botol minuman.
Ø Simbolisme
Adalah gaya bahasa yang melukiskan sesuatu dengan mempergunakan benda-benda lain sebagai simbol atau perlambang.
Contoh : Keduanya hanya cinta monyet.
MAJAS PERTAUTAN
Ø Metonimia
Adalah gaya bahasa yang menggunakan nama ciri tubuh, gelar atau jabatan seseorang sebagai pengganti nama diri. Contoh : Ia menggunakan Jupiter jika pergi ke sekolah
Ø Antonomasia
Adalah gaya bahasa yang menyebutkan sifat atau ciri tubuh, gelar atau jabatan seseorang sebagai pengganti nama diri. Contoh : Yang Mulia tak dapat menghadiri pertemuan ini.
Ø Eponim
Adalah gaya dimana seseorang namanya begitu sering dihubungakan dengan sifat tertentu, sehingga nama itu dipakai untuk menyatakan suatu sifat tertentu sehingga nama itu dipakai untuk menyatakan sifat itu.
Contoh : Hellen dari Troya untuk menyatakan kecantikan.
Ø Sinekdoke parsprototo
Adalah gaya bahasa yang menyebutkan sebagianhal untuk menyatakan keseluruhan. Contoh : Saya belum melihat batang hidungnya
Ø Sinendoke totem Pro Parte
Adalah gaya bahasa yang menyebutkan seluruh hal untuk menyatakan sebagian. Contoh : Thailand memboyong piala kemerdekaan setelah menggulung PSSi Harimau
Ø Elipsis
Adalah gaya bahasa yang berwujud menghilangkan suatu unsur kalimat yang dengan mudah dapat diisi atau ditafsirkan sendiri oleh pembaca.
Contoh : Risalah derita yang menimpa ini.
Ø Polisindeton
Adalah gaya bahasa yang menyebutkan secara berturut-turut dengan menggunakan kata penghubung.
Contoh : Kemanakah burung-burung yang gelisah dan tak berumah dan tak menyerah pada gelap dan dingin yang merontokkan bulu-bulunya?
Ø Asindeton
Adalah gaya bahasa yang menyebutkan secara berturut-turut tanpa menggunakan kata penghubung agar perhatian pembaca beralih pada hal yang disebutkan.
Contoh : Dan kesesakan kesedihan, kesakitan, seribu derita detik-detik penghabisan orang melepaskan nyawa.
Ø Eufimisme
Adalah gaya bahasa penghalus untuk menjaga kesopanan atau menghindari timbulnya kesan yang tidak menyenangkan.
Contoh : Anak ibu lamban menerima pelajaran
Ø Hipalase
Adalah gaya bahasa sindiran berupa pernyataan yang berlainan dengan yang dimaksudkan. Contoh : ia masih menuntut almarhum maskawin dari Kiki puterinya (maksudnya menuntut maskawin dari almarhum)
Ø Paralelisme
Adalah gaya bahasa penegasan yang berupa pengulangan kata pada baris atau kalimat. Contoh : Jika kamu minta, aku akan dating
Ø Epitet
Adalah gaya bahasa yang menyatakan suatau sifat atau ciri khusus dari seseorang atau suatu hal
Contoh: lonceng pag untuk ayam jantan
MAJAS SINDIRAN
Ø Ironi
Adalah gaya bahasa sindiran berupa pernyataan yang berlainan dengan yang dimaksudkan. Contoh : Manis sekali kopi ini, gula mahal ya?
Ø Sinisme
adalah gaya bahasa sindiran yang lebih kasar dari ironi atau sindiran tajam
Contoh : Harum bener baumu pagi ini
Ø Sarkasme
Adalah gaya bahasa yang paling kasar, bahkan kadang-kadang merupakan kutukan.
Contoh : Mampuspun aku tak peduli, diberi nasihat aku tak peduli, diberi nasihat masuk ketelinga
MAJAS PERULANGAN
Ø Anafora
Adalah repetisi yang berupa perulangan kata pertama pada setiap garis.
Contoh : Apatah tak bersalin rupa, apatah boga sepanjang masa
Ø Epistrofora
Adalah repetisi yang berwujud perulangan kata atau frasa pada akhir kalimat berurutan Contoh : Bumi yang kau diami, laut yang kaulayari adalah puisi,
Udara yang kau hirupi, ari yang kau teguki adalah puisi
Ø Simploke
Adalah repetisi pada awal dan akhir beberapa baris atau kalimat berturut-turut.
Contoh : Kau bilang aku ini egois, aku bilang terserah aku. Kau bilang aku ini judes, aku bilang terserah aku.
Ø Mesodiplosis
Adalah repetisi di tengah-tengah baris-baris atau beberapa kalimat berurutan.
Contoh : Para pembesar jangan mencuri bensin. Para gadis jangan mencari perawannya sendiri.
Ø Epanalepsis
Adalah pengulangan yang berwujud kata terakhir dari baris, klausa atau kalimat, mengulang kata pertama.
Contoh : Kita gunakan pikiran dan perasaan kita.
Ø Asonansi
Adalah gaya bahasa berupa perulangan bunyi vokal yang sama.
Contoh : Ini luka penuh luka siapa yang punya
Ø Epizeuksis
Adalah repetisi yang bersifat langsung, artinya kata yang dipentingkan diulang beberapa kali berturut-turut.
Contoh : Kita harus bekerja, bekerja, dan bekerja untuk mengajar semua ketinggalan kita.
Ø Asonansi
Adalah gaya bahasa berupa perulangan bunyi vokal yang sama.
Contoh : Ini luka penuh luka siapa yang punya
Ø Kiasmus
Adalah gaya bahasa yang terdiri dari dua bagian, yang bersifat berimbang, dan dipertentangkan satu sama lain, tetapi susunan frasa dan klausanya itu terbalik bila dibandingkan dengan frasa atau klausa lainnya.
Contoh : Semua kesabaran kami sudah hilang, lenyap sudah ketekunan kami untuk melanjutkan usaha itu.
Ø Tautotes
Adalah repetisi atas sebuah kata berulang-ulang dalam sebuah konstruksi.
Contoh : kau menunding aku, aku menunding kau, kau dan aku menjadi seteru

MAJAS PERTENTANGAN
Ø Litotes
Adalah gaya bahasa yang dipakai untuk menyatakan sesuatu dengan tujuan merendahkan diri
Contoh : Mampirlah ke gubukku!
Ø Paradoks
Adalah gaya bahasa yang mengemukakan hal yang seolah-olah bertentangan, namun sebenarnya tidak karena objek yang dikemukakan berbeda.
Contoh : Dia besar tetapi nyalinya kecil.
Ø Oksimoron
Gaya bahasa yang berupa pernyataan yang di dalamnya mengandung pertentangan dengan menggunakan kata-kata yang berlawanan dalam frase atau dalam kalimat yang sama.
Contoh: Olahraga mendaki gunung memang menarik walupun sangat membahayakan
Ø Antitetis
Adalah gaya bahasa yang menggunakan pasangan kata yang berlawanan maknanya.
Contoh : Kaya miskin, tua muda, besar kecil, smuanya mempunyai kewajiban terhadap keamanan bangsa.
Ø Paronomasia
Kiasan dengan menggunakan kemiripan bunyi
Contoh: tamggal gigi saya tinggal satu
Ø Zeugma
Gaya di mana orang menggunakan dua kontruksi rapatan dengan menghubungkan sebuah kata dengan kata yang lain sebenarnya hanya salah satunya yang mempunyai hubungan dengan kata pertama
Contoh: ia menundukan kepala dan badannya untuk meemberi hormat kepada kami

Sabtu, 24 Juli 2010

TONG SILIH PATUDUH

Suasana di kelas salah sahiji sakola

‘’uluuuuh ieu teh naon?’’ ceuk raras sabari gogoakan

‘’eta teh plastik bolu ras’’ ceuk titin ka raras

‘’muhun neng titin abdi oge nyaho ieu teh plastik bolu maksud na teh ieu plastik bolu nu saha?’’ ceuk raras kesel

‘’ohhhh sugan teh teu nyaho eta naon hahaha’’ ceuk titin watados

‘’eta mah pan urut plastik bolu na imel’’ ceuk dita teugas

‘’imeeeeeeeeeeel ieu teh kasarebu kali na manehna ngotoran bangku abdi’’ ceuk raras beuki kesel

‘’sabar nya ras eta mah geus kalakuan na imel’’ ceuk titin teh

‘’sabar sabar wae abdi the atuh da meuni jorok imel teh sampah teh meuniteu d piceun’’ ceuk raras nyalah keun

‘’muhun atos mah abdi teh ayeuna piket beuki weh kotor’’ dita oge kesel

‘’aya naon ieu meuni siga ibu – ibu keur ngagosip ngariung wae’’ ceuk aryo babaturan sakelas

‘’ieu tah aryo si imel nyampah deui geura nya parah na teh di bangku abdi padahal tos di bersihan kamari’’ ceuk raras curcol

‘’wah imel nyieun gara – gara tah ka raras hahaha’’ ceuk aryo sabari seuri

‘’haha bener yo hayang di cekek da budak eta mah ku raras’’ ceuk titin seuseurian

‘’ah meuni kitu ka abdi teh jadi era ah hahaha’’ ceuk dita ka geer ran

‘’lain ka anjeun atuh neng tong ka geer ran ah hahaha’’ ceuk aryo teh

‘’oh .. jadi kitu sok atuh lanjut keun mang’’ ceuk dita kesel

‘’atos ah aranjeun mah beuki nyieun suasana hate teh beuki panas’’ ceuk raras beuki kesel ka imel

‘’nya banjur ku cae atuh ras’’ ceuk titin polos, ari raras teh ninggalikeun titin sinis ceuk titin teh

‘’ampuun ras ampuun haha’’ aryo jeung dita teh kalah seserian ari raras ngan bisa manyun …

‘’hay hay imel brojoool hahahah’’ ceuk imel pas datang di kelas

‘’huuuuuuuuu’’ babaturan sakelas nyurakan imel

‘’mel naon atuh nya brojol da lahiran ka dunya brojol’’ cletuk dimas teh

‘’ah baee weeeeh’’ ceuk imel bloon

‘’IMEEEEEEEEEEEEL’’ ceuk raras gogoakan di kelas

‘’KU NAOOON RARAAAS KANGEEEEN KA ABDI TEEEH?’’ ceuk imel gogoakan oge

‘’IIIIIIH AMIT – AMIT KANGEN KA ANJEEEUUUUN !’’ ceuk raras gogoakan deui

‘’GANDEEEEENG GOGOAKAN DI KELAS SIGA DI LEUWEUNG WEEEEH GOGOAKAN’’ ceuk dimas aambeukan

‘’wooy mas eta raras anu gogoakan mah abdi mah ngan ngiringan hungkul’’ ceuk dita ngeules

‘’uluuuh meuni nyalahkeun abdi dita mah ihhhh’’ ceuk raras

‘’enteu atuh ras kan bobodoan carita na teh haha’’ ceuk dita

‘’eh dit anjeun ngabala deui nya d bangku abdi?’’ raras kesel

‘’ah henteu sanes abdi’’ sangkal dita teh

‘’teuras saha atuh? Manya jurik?’’ ceuk raras manyun

‘’hihihihi sanes abdi da’’ ceuk titin nyingsieunan

‘’waaaaaaaaaaaaaaaaa !!!’’ raras, dita, jeung imel rewas di singsieunan ku titin

‘’TITIIIIIIIIIIIIIIIIIN’’ tilu an eta the gogorowokan

‘’ssssst meuni gandeng nya’’ ceuk dimas

‘’dimas meuni ngusik nya ari rewas rek naon ekspresi na manya kieu uluh meuni rewas abdi teh sabari tanpa ekspresi manya kitu aya – aya wae ah !’’ ceuk raras kesel

‘’teuing ah dimas mah meuni nyingsieunan make sora jurik sagala’’ ceuk titin watados

‘’titin eta mah anjeun weh anu nyingsieunan eta tiluan da sanes abdi’’ ceuk dimas kesel

‘’nya atuh dimas hampura atuh haha’’ ceuk titin sabari seuseurian ‘’enya atuh cu haha’’ dimas oge seuri

‘’mel jujur atuh anjeun nya anu ngotoran bangku raras’’ ceuk dita

‘’dita nya mikir weh abdi teh sabangku jeung raras keur naon ku abdi di kotoran sok?’’ ceuk imel nerangkeun

‘’enya nya’’ dita mikir

Pas ete the aya guru basa sunda name na teh pak aos

‘’sidakeup beri salam’’ ceuk raras

‘’asalammualaikum wr.wb’’ ceuk barudak

‘’waalaikum salam wr.wb’’ ceuk pak aos guru bahasa sunda di sakolah ieu

‘’bapaa buku lks na tinggaleun kumaha atuh?’’ ceuk ririn

‘’ah duka atuh palingan oge teu meunang nilai ti bapa’’ ceuk pak aos nyingsieunan

‘’atuh pak da tinggaleun bener pak hilap’’ ceuk ririn pasrah

‘’nya atos lah kumaha engkeu’’ ceuk pak aos

***

Pas jam pelajaran seep barudak sakolah teh baralik

‘’raras bener da sanes abdi anu miceun sampah teh ka bangku anjeun’’ ceuk imel nerangkeun

‘’tersa saha atuh?’’ ceuk raras

‘’nya duka abdi oge meuni nuduh ka abdi’’ sabari manyun

‘’imel abdi mah sanes nuduh ngan nanya atuh hamura weeh lamun nyeredet hate mah’’

‘’teu atuh teu nyeredet hate abdi mah’’

‘’enya atuh hampura nya’’

‘’sok atuh ku abdi di hampuraan’’

‘’ras, mel saha atuh anu micen sampah na?’’ ceuk dita panasaran

‘’enya nya saha manya jurik?’’ ceuk titin nyingsieunan

‘’ah titin mah ti tatadi teh jurik weh jeung jurik’’ ceuk dita kesel

‘’nya saha atuh lamun lain jurik?’’ ceuk titin panasaran oge

‘’sanes abdi nya, abdi mah teu niatan seutik – eutik acan da’’ ceuk dita

‘’ari dita saha anu nuduh anjeun ka gee r deui gera nya’’ ceuk imel

‘’duka ah atos tong dipikiran bisi botak haha ..’’ ceuk raras

‘’hha muhun atu ras’’ ceuk dita

‘’jadi ton aya anu silih patuduh nya ngan masalah sampah hungkul mah tinggal di piceun kan’’ ceuk titin bijak

‘’muhuuuun tin abdi moal silih tuduh deui ayeuna mah’’ ceuk raras

‘’yeee jd imelll moal di tuduh deui ayeuna yeeeeee !!’’ ceuk imel

‘’hahaha muhun mel moal di tuduh deui da’’ ceuk raras, dita,, sareng titin babareungan